Banyaknya kasus cyber crime dan juga makin kuatnya permintaan perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap keamanan sistem TI (IT security), menjadi ladang bisnis yang semakin menarik bagi perusahaan-perusahaan provider layanan IT security. Tak heran bila para vendor TI besar pada umumnya memberikan servis di bidang tersebut. Salah satu pemain asing yang kini makin aktif menggarap pasar Indonesia adalah Arim Technologies (Arim Tech).
Sudah setahun hadir di Indonesia, Arim Tech yang berpusat di Singapura itu sekarang lebih aktif dalam penetrasi pasar. “Kami fokus di bidang IT security dan punya beberapa layanan penting untuk perusahaan-perusahaan Indonesia,” kata Ivan Goh, CEO & Co-Founder Arim Technologies, saat diwawancara di kantornya.
Menunjuk data dari ‘State Of The Internet Report’, Ivan menjelaskan, saat ini Indonesia menempati urutan kedua di dunia dalam hal tingginya serangan siber. Posisi Pertama ditempati China, kemudian bertengger di posisi ketiga adalah Amerika Serikat, diikuti Turki dan Rusia. Data itu paralel dengan temuan dari Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (SIRTI) yang menyatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya serangan siber diantara di Indonesia sudah diatas 45 juta serangan/tahun.
Artinya, keamanan TI dan cyber di Indonesia berada pada posisi yang sangat mengkawatirkan. Problemnya, melacak para peretas dan penjahat siber itu bukan sesuatu yang mudah. Mereka bak hantu di malam hari yang sulit dideteksi keberadaannya. Sebab itu, bagi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang menyimpan data-data penting dalam kegiatan bisnisnya, tentu saja lebih baik melakukan langkah prefentif dengan cara memperkuat tembok pertahanan sekuriti sistem TI-nya ketimbang dibobol di kemudian hari.
Membidik segmen korporasi dan organisasi besar di Indonesia, Arim Tech berasal dari Singapura dan baru kemudian melebarkan penetrasinya ke Indonesia. Arim Tech didirikan oleh tim yang sudah lama berkutat di bisnis IT security. Ivan Goh, misalnya, sebelum mendirikan Arim Tech pernah lama berkarir sebagai eksekutif di Alcatel dan SAP.
Ivan menjelaskan, salah satu yang membedakan Arim Tech dengan perusahaan kompetitornya, perusahaannya tak hanya sebagai implementor produk saja atau membuat produknya, namun terlibat dari awal pengembangan solusi hingga selesai implementasi sebuah project. Dengan kata lain, walaupun implementasinya mungkin bermitra dengan pihak lain, namun sebagai project leader tetap dilakukan oleh tim Arim Tech. Selain itu dari sisi produknya, Ivan menegaskan bahwa produk yang dikenalkannya di Indonesia merupakan teknologi inovatif dan dapat menyesuaikan dengan ancaman siber yang semakin berkembang.
Arim Tech siap membantu klien sebagai penyedia layanan untuk mengelola piranti keamanan dan sistem, antara lain seperti mendeteksi intrusi, virtual private network, enkripsi, spam blocking, pemindaian kerentanan, uji coba keamanan siber, prevensi kehilangan data, forensik data, dan layanan anti virus. Dengan keberadaan layanan Arim Tech, Ivan berharap agar kliennya lebih fokus pada pertumbuhan bisnisnya, tanpa terganggu teror ancaman siber yang bisa berakibat fatal bagi bisnis klien.
Yang jelas, dalam menggarap bisnis IT security di Indonesia, Arim Tech tidak sendirian. Selain sudah diperkuat 15-an personel tim, Arim Tech juga bekerjasama dengan mitranya. Misalnyadengan PT Jaringan Intech Indonesia yang biasa menjelankan implementasi sistem, dan juga dengan vendor-vendor asing yang menjadi mitra seperti Ensilo. Ivan yakin bahwa kiprah Arim Tech di Indonesia akan sukses seperti yang sudah ditargetkan timnya.