Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid meminta adanya pembatasan impor, khususnya pada komoditas-komoditas penting yang diperlukan. Hal ini untuk menguatkan produk-produk dalam negeri, sehingga pertumbuhan ekonomi domestik juga akan bergerak dari sana.
“Kita harus kuatkan domestik market, saya tadi bilang 55 persen (komposisi pertumbuhan ekonomi) itu penopang domestik market, supaya (barang dari) luar ngga ganggu kita. Makanya impor hati-hati ini kita jaga, karena supaya umkm kita jalan. Kuncinya di situ,” ujarnya saat ditemui di Menara Kadin Indonesia, Selasa (29/11).
Salah satunya industri tekstil dalam negeri yang terkadang terganggu dengan produk-produk impor. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka perlu adanya pemanfaatan yang lebih luas terhadap produk lokal.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
“Bagaimana memastikan impor nya itu yang jelas. Bukan hanya kebijakan, karena kadang kebijakan ada pelaksanaan nya juga penting. Ini yang harus dijaga, karena keadaannya lagi begini,” ungkapnya.
Meski demikian, dia memandang kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mencatatkan hal positif. Ini juga sejalan dengan proyeksi yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga internasional, termasuk Bank Dunia.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
“2022 InsyaAllah mestinya di atas 5 persen optimis ya, walaupun dengan kondisi saat ini, karena mesti dilihat secara menyeluruh industri nya dalam konteks memang bukan manufaktur, tapi dari sisi resources sumber daya alam masih akan baik, jadi itu akan membantu,” ungkapnya.