PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG telah memulai sejumlah inisiatif untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Vita Mahreyni, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, mengatakan perusahaan telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan SIG untuk mengurangi emisi karbon.
Program ini meliputi pengurangan faktor klinker, peningkatan penggunaan biomassa dan bahan bakar pengganti (RDF) sebagai bahan bakar alternatif dan efisiensi energi yang terdiri dari listrik dan panas. Mengenai penggunaan RDF, kata Vita, GIS menggunakan limbah padat perkotaan yang sebelumnya diolah di pabrik Narogong dan Cilacap untuk menggantikan batu bara sebagai bahan bakar.
Mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif merupakan solusi bagi pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/4/2022). Selain itu, perseroan memanfaatkan limbah panas dari proses insinerasi sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di pabrik Tuban dan Indarung,” tambahnya. Selain itu, ia menjelaskan, melalui langkah-langkah yang diambil, SIG telah menurunkan emisi CO2 spesifik untuk Scope 1 dari 634 kg CO2 per ton setara semen pada 2019 menjadi 607 kg CO2 per ton setara semen pada 2020. Terkait cakupan 1 dan 2, SIG telah mengurangi emisi CO2: dari 693 kg CO2 per ton setara semen pada 2019 menjadi 659 kg CO2 per ton setara semen pada 2020.