Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (27 Mei) dan Sabtu (28 Mei). Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk meninjau progres proyek kereta api Makassar – Parepare yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Perhubungan mengatakan dari tiga target utama penyelesaian proyek KA Makassar-Parepare, target pertama yang harus diselesaikan adalah jalur KA Maros-Barru sepanjang kurang lebih 71 km. Ditargetkan jalur yang dilintasi 8 (delapan) stasiun tersebut dapat dilayani KA penumpang perintis pada Oktober 2022 dengan tujuan berangkat dari Stasiun Maros menuju Stasiun Barru (PP).
Setelah dua tahun pandemi, ternyata perkembangan proyek ini sangat signifikan. Kereta dijadwalkan mulai beroperasi pada Oktober,” kata Menteri Perhubungan Budi, Sabtu (28 Mei) di pelabuhan Garong Kong.
Selain sebagai perintis pelayanan angkutan penumpang, KA ini AKAN juga berperan sebagai KA wisata ke sejumlah tempat wisata potensial di Sulawesi Selatan, seperti wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten Wisata Rammang.
Saya mendorong pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan pariwisata untuk mengembangkan pariwisata di sini, mulai dari seni kuliner serta pemandangan indah pegunungan, persawahan, dan laut,” kata Menteri Perhubungan Budi.
Selain itu, Menteri Perhubungan Budi mengatakan tujuan kedua adalah menyelesaikan jalur kereta api yang menghubungkan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa (Maros-Pangkep-Barru) untuk menyediakan layanan logistik dari Stasiun Maros ke Stasiun Mandai dengan kereta api pada Maret hingga selesai pada 2023. .
Kereta logistik/barang ini dibutuhkan di Sulawesi Selatan untuk mengangkut bahan baku seperti batu bara, semen dan lain-lain ke pelabuhan Garongkong. Kerjasama KA penumpang dan barang dapat tercapai sehingga jalur ini produktif dan dapat membuka titik ekonomi baru di wilayah Sulawesi Selatan.
Selain itu, tujuan ketiga adalah melanjutkan pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Barru ke Stasiun Pallanro, sehingga jalur kereta api ini nantinya akan bertambah panjangnya sekitar 110 km, membentang dari Bus Stasiun Mandai (Makassar) hingga Stasiun Pallanro. Jalur ini dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2024.
Gubernur Sulsel Apresiasi Komitmen Pemerintah
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengakui komitmen pemerintah pusat untuk memastikan bahwa ahli strategi nasional (PSN) ini dapat terwujud.
Ia, pihaknya akan mendukung penyelesaian proyek ini, seperti kepastian pembebasan lahan, dan dukungan percepatan lainnya, seperti pengembangan kawasan wisata, dan dukungan lainnya.
Ini merupakan terobosan pemerintahan Presiden Jokowi melalui Menteri Perhubungan. Ini adalah kereta api pertama di Indonesia Timur. Semoga peninggalan ini dapat memperlancar pergerakan masyarakat di Sulsel,” ujarnya.
Dalam pemeriksaannya, Menhub meninjau Stasiun Tenate Rilau dan menggunakan kereta api inspeksi Kementerian Perhubungan untuk menuju Stasiun Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru. Turut hadir dalam peninjauan tersebut Zulfikri, Dirjen Perkeretaapian, Didiek Hartantyo, Dirut PT KAI, Suardi Saleh, Bupati Kabupaten Barru, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.