Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat total investasi pengembangan sisi darat, laut, dan udara Batam mencapai Rp 11 miliar. Total investasi ini juga akan menyerap sekitar 3.000 pekerjaan.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Hari ini saya didampingi oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang melakukan tiga kegiatan secara bersamaan, yaitu acara serah terima operasional dan acara peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim; kesepakatan pertama untuk pengembangan pelabuhan Batu Ampar; Penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama PT. Industri Baja Biru. Investasi dalam kegiatan tersebut mencapai Rp 11 miliar,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (25/6).
Airside, Bandara Internasional Hang Nadim Batam kini memasuki babak baru dalam sejarahnya, ditandai dengan serah terima pengelolaan dan operasional Bandara Hang Nadim Batam (sebelumnya langsung dikelola oleh BP Batam) yang kini resmi beroperasi, diserahkan kepada PT Bandara Internasional Batam (PT BIB).
Serah terima ditandatangani Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan Direktur Utama Unit Bisnis PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah.
Serah terima operasional ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan PT BIB sebagai Executing Business Unit yang ditandatangani oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I – Incheon International Airport Corporation (IIURgeon International Airport Corporation (Persero) [WIKA], sebagai pemenang lelang pengadaan Badan Usaha (PPP) Bandara Hang Nadim di Bandara Hang Nadim Batam dengan masa kepengurusan 25 tahun.
Lebih khusus, Muhammad Rudi mengatakan total investasi untuk kerjasama ini adalah Rs 6,89 miliar dan mencakup lima kegiatan. Pertama, renovasi, pembangunan Terminal 1, pembangunan Terminal II, serta seluruh pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat bandara.
Kedua, pembukaan rute penerbangan domestik di seluruh Indonesia, ketiga, pembukaan rute penerbangan internasional ke China, Korea Selatan, India, Thailand dan perjalanan umrah/haji untuk pertama kalinya. Kemudian keempat mengembangkan tujuan wisata bersama dan kelima mengembangkan pasar sebagai paradigma pasar dan memperkuat Batam sebagai hub kargo.
Rusdi menambahkan, penempatan dan mutasi staf BUBU Hang Nadim di BIB juga telah dilakukan Februari lalu, dimana PT. BIB berkomitmen untuk menerima seluruh pegawai BUBU Hang Nadim tanpa syarat dan PT. BIB bertanggung jawab untuk pengembangan personel di masa depan.
Dalam sambutannya, Kepala BP Batam Muhammad Rudi melaporkan perkembangan bandara tersebut. Pada 2021, pembangunan gedung kargo dilelang sebagai proyek multi-tahun (MYC) dan dijadwalkan selesai pada Juli tahun ini.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Selain itu, kami akan membangun gedung VVIP bandara dua lantai pada tahun 2022 dengan luas total lebih dari 2500m2, yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2023, ”katanya.
Pria yang juga Wali Kota Batam dengan sejumlah pendukung ini menargetkan Bandara Hang Nadim menjadi hub tujuan penerbangan utama dan hub logistik dan kargo di masa depan.
Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di kawasan Asia Tenggara dan berdekatan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri menjadikan bandara ini sebagai hub logistik yang relevan. Masa transisi setelah serah terima adalah 1 minggu, atau berlaku mulai 1 Juli 2022.
pembangunan transportasi laut
Selain itu, dari sisi transportasi laut, BP Batam juga mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar yang fokus pada peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan dan kuantitas kapasitas peti kemas dengan target Bus 2025 1,6 juta TEUs.
Kesepakatan pertama antara BP Batam dan PT. Persero Batam dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengenai kerjasama pembangunan dan pengoperasian terminal peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar, yang dilakukan oleh Kepala BP Batam bersama Direktur Utama PT. Persero Batam, Arkham S. Torik dan Direktur Utama PT. PPA Persero perusahaan pengelola aset.
HoA bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas pelabuhan dengan menambah peralatan bongkar muat di dermaga dan stockyard, serta dengan mendesain ulang stockyard. Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat menjadi 24 peti per jam dan meningkatkan kapasitas pelabuhan dari 630.000 TEU/tahun menjadi 1,2 juta pertahun.